Senin, 28 Oktober 2013

Teknik Dasar Dalam Karate



 Teknik Dasar Dalam Karate

Kenapa saya selalu diprintah pelatih saya untuk latihan teknik awal ? Kenapa latihan saya harus selalu menggunakan teknik sabuk putih ? Kenapa saya harus latihan teknik ini lagi ? Saya sudah tahu cara menggunakannya, tetapi kenapa saya tidak belajar teknik yang lainnya setelah ini? Padahal pelatih sudah tahu kalau saya telah bisa menggunakan teknik awal yang telah diberikan. “Latihan awal lagi ?”
Kata-kata tersebut adalah yang sering dirasakan oleh karate setiap kali latihan. Pada kenyataannya, karate sudah bisa merasakan keuntungan dari teknik yang telah dipelajarinya namun kebanyakan teknik yang dikuasai mereka belum baik dan benar, sehingga pelatih lebih sering melatih teknik awal dalam karate.
Seperti halnya dalam membangun sebuah hotel. Setelah hotel selesai dimana dinding dan atapnya yang telah didesain sedemikian rupa, namun dalam pembangunannya tidak mempunyai pondasi yang kuat dan benar. Apabila gempa atau angin puting beliung tibah maka dinding dan atap hotel tersebut akan runtuh, sehingga si pemilik hotel tersebut akan pindah atau harus membangun hotel mereka kembali.
Hal seperti tersebut diatas sama halnya dengan seseorang yang mempelajari karate. Dimana mereka tidak memahami dan menggunakan teknik awal karate dengan baik dan benar secara kontinyu, maka pada saat mereka telah mencapai tingkatan yang lebih tinggi (kyu) biasanya mereka sudah malas untuk latihan karate dan bahkan meninggalkannya (atau mempelajari bela diri lainnya). BERIBU-RIBU YANG TIBAH KE DOJO HANYA BILANGAN YANG TINGGAL.
Haruslah dipahami didalam karate, bahwa mulai dari sabuk putih hingga sabuk coklat adalah masa perkenalan teknik-teknik karate dan selalu melatih teknik yang telah diberikan bukan tujuan untuk mengiginkan tingkatan yang lebih tinggi. Kemudian pada saat telah mencapai sabuk hitam mulai dari DAN I dst. adalah masa-masa pemahaman dan pendalaman terhadap materi karate yang diterima.
Jadi, apabila seseorang yang mempelajari karate maka mereka harus selalu melatih teknik awal kihon secara kontinyu sampai mereka akan merasakan teknik awal yang baik dan benar. Apabila teknik awal telah dikuasai maka pada saat mereka mencapai tingkatan yang lebih tinggi dalam karate maka mereka tidak akan susah menggunakannya/mempelajarinya. Begitu pun halnya untuk pelaksanaan kata dan kumite. Sehingga pada akhirnya mereka akan mencintai karate sampai usia senja …. K I H O N

PRINSIP TEKNIK AWAL
Teknik menangkis, memukul, membanting dan menendang adalah permulaan dari pelajaran karate serta merupakan tujuan utamanya. Meski hanya masalah waktu untuk bisa mempelajarinya, penguasaan lengkap dan sempurna mungkin tidak tibah begitu saja, bahkan setelah belajar seumur hidup. Karateka harus mempraktekkannya secara teratur, dengan konsentrasi dan usaha yang maksimum didalam latihan dari setiap teknik gerakan yang dinggunakan. Ini pun belum cukup, dimana didalam pelatihan harus dilakukan secara ilmiah dan dengan cara yang sistematis. Untuk bisa efektif, latihan yang dinggunakan harus diselenggarakan atas awal prinsip-prinsip psikologis dan secara fisik yang benar. Mungkin akan mengejutkan sebahagian orang setelah mengetahui bahwa teknik-teknik yang telah diciptakan dan dipelajari melalui latihan yang lama dan praktek berkelanjutan oleh karateka, adalah sesuai dengan prinsip-prinsip ilmiah modern. Dan semakin dipelajari semakin terbukti kebenarannya. Ini bukanlah sebuah ucapan bahwa ada tidaknya soal tak terpecahkan, tetapi ini harus menunggu lebih lanjut pendalaman mengenai Karate. Perbaikan lebih lanjut dari teknik karate adalah sungguh mungkin, seperti (ketika teknik-teknik dianalisa dalam satu usaha yang terus menerus untuk memperbaikinya melalui suatu pendekatan ilmiah). Supaya bermanfaat bagi dari pelatihannya, karateka perlu mempunyai suatu pemahaman yang baik serta mengikuti point utama, yaitu sebagai berikut :
1. Katachi  Bentuk
Bentuk (Katachi) yang benar adalah selalu berhubungan erat dengan prinsip-prinsip dari ilmu fisika dan ilmu gerak. Syarat utama dari teknik yang benar adalah mempunyai keseimbangan yang baik, serta stabilitas yang tinggi dari gerakan masing-masing bagian tubuh. Karena gerakan-gerakan akan dilakukan dalam rangkaian yang cepat didalam jangka waktu yang singkat. Ini adalah suatu prinsip awal dari sebuah teknik karate, karena pukulan dan tendangan hal yang sangat penting dari seni bela diri karate. Kebutuhan akan keseimbangan yang baik dapat dilihat terutama sekali didalam menendang, di mana tubuh itu adalah biasanya ditunjang oleh satu kaki. Untuk menahan efek (tenaga balik) yang besar, ketika suatu pukulan didaratkan, stabilitas semua sambungan di lengan dan tangan dan kaki serta bagian tubuh lainnya adalah hal yang penting diperhatikan. Dengan berubahnya situasi dan perubahan teknik yang dilakukan, pusat gravitasi berubah ke kanan, ke kiri, ke depan, atau belakang. Ini tidak bisa dinggunakan kecuali jika syaraf dan otot-otot sungguh terlatih. Berikutnya, berdiri dengan satu kaki jangka waktu yang lama akan membuat kita mudah diserang (terbuka), maka menyeimbangkan harus terus menerus dilakukan dari satu kaki ke kaki lainya. Karateka harus siap menghindari dan membalas satu pukulan dan siap untuk serangan yang berikutnya.
2. Kokyo  Pernafasan
Pernafasan dikoordinasikan dalam pelaksanaan suatu teknik, secara rinci, menarik napas (menghirup) ketika menangkis, menghembuskan ketika memfokuskan (memusatkan) teknik ketika dinggunakan, dan menarik napas lalu menghembuskan nya ketika teknik-teknik yang berurutan dinggunakan. Bernafas harus tidak seragam; ia akan berubah sesuai dengan perubahan situasi. Ketika menarik napas (mengisi paru-paru penuh denganoksigen), tetapi ketika
membuangnya (menghembuskan) udara tidak dibuang seluruhnya. Biarkan 20 persen tetap didalam paru-paru. Membuang (menghembuskan) seluruh udara yang ada didalam tubuh akan menyebabkan tubuh lemah sehingga kita tidak bisa menangkis, bahkan suatu pukulan yang lemah, serta tidak akan mampu untuk melakukan gerakan berikutnya.
3. Kime Pemfokusan
Tanpa nafas maka tidak akan ada kehidupan. Tanpa “Kime” Karate adalah tak bernyawa. Adalah penting bahwa karateka harus memahami bahwa semua teknik karate yang harus dinggunakan dengan kime. Kime adalah memfokuskan/memusatkan energi mental, pernafasan dan puncak kekuatan secara fisik di dalam suatu titik yang diserang. Karate bukanlah apa-apa tanpa semua unsur-unsur ini. Kunci dari kime adalah pernafasan. Setiap aktivitas secara fisik memerlukan teknik bernafas yang benar, yang akan bekerja dengan tubuh bukan melawannya. Geraman atau erangan tidak akan menghasilkan apa-apa. Seorang karateka harus menggunakan teknik pernafasan dengan menggabungkannya dengan kekuatan otot (tenaga) untuk menghasilkan daya ledak (kekuatan) yang maksimum (menghasilkan kekuatan paling yang mungkin kuat). Ada berbagai metoda-metoda tentang teknik pernafasan, tetapi metode awal untuk pemula-pemula adalah: ‘Satu nafas satu teknik’. Pada waktu rileks (teknik tidak dilakukan) tetapi kendalikan cara bernafas dengan membuang nafas keluar melalui mulut yang terbuka sedikit, akhir pernafasan dan bersamaan dengan akhir teknik menutup mulut secara cepat seperti seolah-olah kita mengigit dan secara bersamaan mengeraskan otot perut, mengkontrasikan (mengeraskan) otot-otot tubuh dan selanjutnya sebelum satu detik rilekskan otot dan menghirup secara normal. Ketika mengeraskan otot perut, perut harus lurus dan terangkat kedepan.
 nah sekarang anda sudah mengetahui nya tentang Teknik Dasar Dalam Karate

1 komentar:

  1. Bosan dengan game yang tidak jelas? Dan Ingin game yang menarik ? silahkan kunjungi saja web kami di s1288poker terbaik, tercepat, teraman & terpercaya kami disini juga menyediakan berbagai game judi online yang tidak kalah serunya seperti Poker, Domino, Capsa , Ceme, ceme keliling dan live poker serta anda juga akan di temanin oleh CS kami yang ramah dan online 24jam . . . (WA : 08122221680)

    BalasHapus